Sekitar 30 persen dari
180 kawah yang ada di Bumi, kemungkinan besar merupakan akibat dari
asteroid yang menabrak Bumi. Peristiwa ini terjadi sejak miliaran tahun
lalu hingga yang terakhir kali terjadi di zaman es, 12,900 tahun lalu.
Dalam catatan sejarah yang sangat kita kenal bahwa
asteroid menabrak bumi
terjadi di zaman es, zaman yang membunuh sebagian besar makhluk hidup
termasuk Dinosaurus. Bagaimana dengan tahun-tahun sebelumnya, apakah
Bumi pernah mengalami hal yang sama atau bahkan lebih buruk dari apa
yang kita perkirakan.
Asteroid Dan Komet Besar Menabrak Bumi
Sejauh
ini, saya menemukan hasil analisa yang menyebutkan adanya bencana besar
ribuan dan jutaan tahun lalu. Salah satunya penelitian di Greenland dan
analisa independen di situs Topper, South Carolina.
Ilustrasi asteroid menabrak bumi / Credit: NASA-Don Davis
Studi baru yang diterbitkan Proceedings of the National Academy of Sciences menerangkan bahwa sebuah komet besar meledak di Kanada sekitar 12,900 tahun lalu yang memusnahkan makhluk hidup (termasuk manusia) di Amerika Utara dan mengakibatkan Bumi memasuki zaman es. Studi ini juga dirilis Malcolm A.LeCompte, evaluasi independen microspherule yang bertentangan dengan hipotesis Younger Dryas, PNAS, 17 September 2012.
Sejak
tahun 2007 banyak ilmuwan mempertanyakan bagaimana terjadinya zaman es
akibat komet besar, dan situs Topper yang terletak di sungai Savannah
bagian barat Allendale County-South Carolina berada diwilayah yang
dianggap sebagai tempat jatuhnya komet.
Pada
tahun 2007, arkeolog yang dipimpin oleh Dr.Richard Firestone dari
Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan logam ‘spherules’ dan
berlian berukuran nano di lapisan sedimen berusia 12,900 tahun lalu.
Campuran partikel ini dianggap sebagai suatu obyek luar angkasa, mungkin berupa komet atau meteorit yang meledak di atmosfer bumi. Di antara situs yang ditemukan, Topper merupakan salah satu situs paling murni di Amerika Serikat yang digunakan sebagai penelitian Clovis, salah satu dari manusia kuno.
Menurut Dr.Albert Goodyear, studi independen ini merupakan contoh bagaimana situs Topper terhubung dengan disiplin ilmu yang lain, seperti arkeologi manusia purba dengan studi signifikan Pleistosen
(skala waktu geologi). Periode zaman es ekstrim yang dimulai sekitar
12,900 tahun yang lalu dan berlangsung selama 1,300 tahun. Analisa zaman
es menyatakan bahwa telah terjadi periode pemanasan surya progresif
setelah zaman Es terakhir, tetapi alasan ini masih belum jelas.
Tim Dr.Firestone memberikan sebuah teori provokatif, bahwa peristiwa berdampak besar (mungkin komet atau asteroid) merupakan katalis. Sampling dan analisis rinci sedimen di lapisan bumi berusia sekitar 12,900 tahun yang lalu, sampling yang juga disebut Younger-Dryas Boundary (YDB)
memberikan bukti mikro-partikel seperti besi, silika iridium, dan
nano-berlian. Partikel ini diyakini sangat konsisten dengan peristiwa
berdampak besar yang bisa membunuh manusia Clovis dan hewan
Amerika Utara. Tiga puluh enam spesies termasuk mastodon, mammoth dan
harimau bergigi pedang, mereka punah di zaman es.
Kemudian
Dr.Malcolm LeCompte, seorang profesor asosiasi penelitian di Elizabeth
City State University, memulai studi independen pada tahun 2008 dan
menyempurnakan pengambilan sampel serta metode pengurutan di Blackwater
Draw di New Mexico dan situs Topper, dan juga mengambil sampel Paw Paw
Cove di Maryland.
Setiap
situs ditemukan Spherules mikroskopis yang sama, ber-diameter rambut
manusia dan berbeda bentuknya. Menjelaskan materi kecil berbentuk
bantalan bola hitam dengan pola permukaan rusak yang dihasilkan dari
pengkristalan yang kemudian didinginkan seketika. Penyelidikan ini
menegaskan bahwa Spherules tidak berasal dari kosmik tetapi terbentuk dari materi di bumi karena dampak ekstrem.
Kawah Tertua Greenland Diduga Akibat Tabrakan Asteroid
Ilmuwan Eropa telah menemukan kawah selebar 100 km yang diduga akibat bencana asteroid besar atau komet sekitar jutaan tahun sebelum adanya tabrakan benda lain di Bumi. Hasil penelitian ini tercatat pada ‘The Mesoarchaean Maniitsoq structure, West Greenland. Earth and Planetary Science Letters 337–338, 1 July 2012.
Kawah spektakuler di Bulan terbentuk dari dampak asteroid dan komet
antara 3 atau 4 miliar tahun yang lalu. Bumi yang jauh lebih besar
gravitasinya pasti pernah mengalami tabrakan bahkan lebih hebat dari
yang pernah ditemukan, tapi bukti telah hilang akibat pembentukan
bebatuan yang lebih muda.
Kawah
tertua di Bumi telah terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu dan
kemungkinan ada kawah yang lebih tua. Sebuah tim ilmuwan Cardiff University, Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) di Kopenhagen, Lund University di Swedia dan Institut Planetary Science di Moskow, telah menemukan sisa-sisa dampak bencana asteroid besar dekat wilayah Maniitsoq di Barat Greenland yang berusia 3 miliar tahun lalu. Kawah terbesar dan tertua sebelum studi ini selebar 300 km, yang dikenal kawah Vredefort di Afrika Selatan, berusia 2 miliar tahun.
Kawah
tersebut berbentuk mangkuk, selama 3 miliar tahun sejak terjadinya
tabrakan, tanah terkubur sedalam 25 km di bawah permukaan saat ini.
Semua bagian eksternal struktur dampak telah hilang dan efeknya menembus
jauh lebih dalam dibawah kawah yang mungkin masih bisa dianalisa.
Sekitar 30 persen dari 180 kawah yang ada di Bumi mengandung sumber daya
alam penting berupa mineral atau minyak dan gas. Dugaan, bahwa kawah
yang mengandung mineral ini merupakan dampak kejadian besar, seperti
astroid ataupun komet yang menabrak bumi.
Jadi, sebenarnya berapa kali asteroid pernah menabrak bumi? Kita juga tidak perlu heran jika prediksi NASA
ditahun 2040 akan mengulang sejarah dunia. Kenapa harus khawatir akan
adanya bencana besar? Masa depan seperti apa yang kita fikirkan. Alam
terus berputar dan hingga suatu titik dimana manusia tidak kuasa menahan
bencana tersebut, ini bukan pertama kalinya asteroid menabrak bumi.