Nat. Journey - Angkatan Laut Indonesia harus lebih bersabar lagi sebelum bisa memiliki kapal perang siluman.
Karena pada Jumat (31/8), sore pukul 15.15 WIB hingga 17.30 WIB, sebuah
kapal perang siluman (tidak terdeteksi radar) terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL di Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal Cepat Rudal (KCR) KRI Klewang bernomor
lambung 625 itu terbakar hingga 90 persen badan kapal hancur. Yang
tersisa hanya rangka bagian belakang kapal, itu pun hangus. Dan TNI AL
masih menyelidiki penyebab kapal ini terbakar.
Ada delapan unit mobil pemadam kebakaran Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Pemkab Banyuwangi juga ikut dikerahkan untuk
memadamkan KRI Klewang-625 yang terbakar. Setelah tiga jam lebih kobaran
api membakar badan KRI Klewang 625 yang akhirnya bisa diatasi oleh tim
pemadam.
Kapal milik TNI AL sepanjang 63 meter yang dibuat dengan anggaran Rp 114 miliar tersebut baru saja diluncurkan 30 Agustus 2012. KRI Klewang-625 ini memiliki panjang 63 meter. KRI Klewang dibangun Lundin Industries, di Banyuwangi. Rencananya kapal canggih tersebut akan diserahterimakan pada TNI AL pekan depan.
Bahan utamanya adalah serat gelas, vinylester carbon fiber (infused). yang sekuat baja, namun tidak memantulkan sinyal radar. Karena itu dia tidak terdeteksi radar. Pesawat terbang intai F-117 Night Hawk milik Angkatan Udara Amerika Serikat juga menggunakan bahan serupa. Bahan ini memang bisa diandalkan, tetapi kelemahannya mudah terbakar.
Sejatinya KRI Klewang-625 layak menjadi kebanggaan rakyat Indonesia sebagai salah satu alutsista andalan yang berhasil diproduksi oleh industri pertahanan nasional. Pembuatan satu unit kapal yang menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar ini sangat dinantikan oleh AL dan tentu seluruh rakyat Indonesia.
Keberhasilan pembangunan kapal perang canggih pertama oleh putra putri Indonesia di galangan kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, tidak saja merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi juga pertama kali dalam sejarah industri perkapalan dunia. Sayangnya, sebelum serah terima saat uji coba kapal perang canggih ini terbakar. Peristiwa ini membuat miris para anggota TNI AL karena belum ada 1 bulan kapal ini diresmikan.
Mudah-mudahn kejadian ini bukan karena adanya unsur sabotase dari pihak-pihak yang tidak menginginkan atas kemajuan tekhnologi militer Indonesia yah gan.
No comments:
Post a Comment