Anda tahu sistem barcode bukan? Ya, sistem ini biasa digunakan di tempat perbelanjaan untuk mengetahui jenis dan harga barang yang ingin dibeli. Tapi bagaimana jika sistem ini dipakai di pemakaman?
Sistem barcode sejatinya digunakan di swalayan. Dengan sistem ini memudahkan pembeli mengetahui harga atau informasi barang yang mereka beli. Namun terobosan baru dilakukan oleh sebuah tempat pemakaman di Inggris. Mereka mengaplikasikan teknologi tersebut kepada mayat yang dimakamkan.
Ya, di Inggris, sebuah pemakaman modern Chester Pearce, di Poole, Dorset, Inggris, siap mengklaim dirinya sebagai
Ya, di Inggris, sebuah pemakaman modern Chester Pearce, di Poole, Dorset, Inggris, siap mengklaim dirinya sebagai tempat pemakaman paling canggih. Di sini, keluarga yang ditinggalkan tidak perlu lagi menuliskan tanggal lahir atau tanggal kematian sang mayat di nisan. Pasalnya semua informasi lengkap mengenai profil sang mayat bisa dilihat hanya dengan menempelkan ponsel ke batu nisan.
Tentu saja nisan tersebut bukan sembarang nisan, melainkan nisan yang telah diberikan nomor barcode khusus. Dengan kata lain, hanya dengan melakukan scanning terhadap barcode tersebut menggunakan ponsel, maka pihak keluarga maupun kerabat dapat melihat informasinya secara online.
Sistem baru ini diberi nama QR (Quick Response) code. Tidak hanya profil, orang juga bisa melihat koleksi foto dan video sang mayat, lengkap dengan segala aktivitasnya selama hidup. Namun tentunya pihak keluarga yang meng-update informasi ini.
Kini mayat pun bisa dibarcode.
Menurut direktur pemakaman Stephen Nimmo ide memasukkan teknologi ke dalam pemakaman memberikan keuntungan tersendiri baik bagi keluarga maupun pengunjung lain yang kebetulan mampir di pemakaman tersebut. Tidak hanya soal nama, usia atau tanggal kematian, mereka juga dapat mengetahui lebih jauh lagi mengenai mayat yang dikuburkan di pemakaman itu.
"Saya adalah orang yang sangat tradisional, tapi menggunakan teknologi merupakan cara positif untuk membantu mengingat orang. Banyak orang yang datang ke pemakaman dan melihat sekeliling kuburan sambil memikirkan mengenai siapa orang yang ada di dalam situ. Dan dengan QR code, mereka bisa mengetahuinya," katanya seperti yang dilansir Daily Mail.
Kode barcode ditempelkan di batu dan bisa di scan.
"Orang dapat membuat website-nya sederhana ata serumit yang mereka inginkan sekaligus menambahkan informasi yang diinginkan," lanjutnya.
Untuk saat ini sudah ada beberapa orang yang telah menggunakan teknologi tersebut di sana. Namun diantara semuanya, Gill Tuttiett jadi orang yang pertama menggukanannya. Ia menempelkan kode QR ke nisan mendiang suaminya, Timothy Tuttiett, yang meninggal akibat gagal jantung tahun lalu. Adapun alasan Gill menggunakan sistem barcode itu tidak lain karena kecintaan sang suami terhadap teknologi itu sendiri.
Timothy Tuttiett jadi mayat pertama yang dibarcode.
Meski begitu, tentu saja diperlukan biaya tambahan yang tidak murah untuk mendapatkan fitur canggih ini. Pengguna dikenakan biaya sebesar 300 poundsterling untuk pemasangan QR code dan biaya tambahan 95 poundsterling untuk menyewa hosting website-nya.
Ayo gan siapa yang mau jadi orang yang berikutnya pakai layanan jasa ini..hhaha LoL
No comments:
Post a Comment